Sabtu, 28 April 2018

Pengalaman Pertama Paktik Klinik Part 2 (Rumah Sakit)



rumah sakit
Minggu berikutnya kami ditugaskan di Rumah Sakit. tepatnya di Ruang Anak. kali ini benar benar medan pertempuran yang sesungguhnya pikir saya dan teman teman saya. saya pun masih tetap menghindari tindakan. setiap ada tindakan saya serahkan ke teman saya.

mensisasati infus macetnamun ada suatu insiden terjadi, keluarga pasien tiba tiba panik memanggil. "darahnya naik ke selang infus" kata teman saya yang juga penakut seperti saya. karena kami berdua tidak tahu harus berbuat apa, saya pun akhirnya memberanikan diri untuk memberitahukan ke senior saya. "kak pasien kamar sebelah darahnya naik ke selang infus" seketika kakak senior itupun berkata dengan lantang "Astagfirullah, kamu tidak tahu cara memperbaikinya? ini pertama kalinya kamu dinas?" saya tidak tahu harus berkata apa saya hanya tertunduk malu karena pada saat itu juga ada teman saya mengatakan mari saya kasih tahu caranya. disitu pun saya baru tahu caranya memperbaiki infus yang macet hingga darahnya naik keatas. (nanti di postingan berikutnya saya bahas tentang cara memperbaiki infus macet).

di ruang-ruang berikutnya saya masih berusaha menghindari tindakan, hingga ada saja kejadian buruk yang menimpa saya seperti kakak senior yang tidak suka, teman teman yang mulai menganggap remeh, bahkan jika bisa saya tidak ingin pergi lagi ke rumah sakit. tapi dari pada mengganti dinas 2 hari lebih baik saya memaksakan diri untuk pergi. belum lagi ada ASKEP (Asuhan Keperawatan) yang harus diselesaikan.selesailah tugas kami di Rumah Sakit. eiiittss.... tapi hanya untuk semester ini.masih ada semester berikutnya dan juga masih ada postingan curhat berikutnya jangan dulu bosan yaaaaaaaaaaaaaaaahhh......

Thank U Readers 💖     
menerima saran untuk postingan berikutnya
yang mau tanya tanya please comment below 

Pengalaman Pertama Praktik Klinik Keperawatan Part 1

peawatinilah saat paling mendebarkan untuk mahasiswa keperawatan khususnya saya seorang calon perawat yang paling paranoid seangkatan kalau berurusan dengan praktik keperawatan. paranoid yang saya maksud disini adalah  rasa takut salah (salah ngomong, salah tindakan), gugup, tremor dari atas sampai bawah kiri ke kanan (lebay), gk bisa berbaur sama senior dan tim medis lainnya (terutama pasiennya). 

tempat pertama yang ditugaskan pada kelompok saya adalah Puskesmas. karena di puskesmas maka kelompok kami yang beranggotakan 7/8 orang di bagi lagi jadi 2 kelompok, 1 kelompok ditugaskan di unit rawat jalan sedangkan kelompok satunya ditugaskan di unit rawat inap dan IGD. pada 3 hari pertama saya mendapat jatah (jatah? sembako kali) di unit rawat inap,di sini pelajaran utama yang kami dapat adalah injeksi obat lewat bolus (karet pada selang infus) pada awalnya teman-teman saya tampak santai oleh karena itu saya bepikir wah apa hanya saya yang gugup disini??? bagaimana kalau saya yang ditunjuk kalau tidak ada yang mengjukan diri? ternyata dan ternyata benar saya lah yang ditunjuk. itu kali pertama dimana saya mulai berlagak seperti idiot (kucing basah) yang tidak bisa melakukan apa apa. saat mulai memasukan jarum ke bolusya tangan saya masih belum menunjukkan tanda tanda gugup namun saat mendorong obatnya masuk ada sedikit hambatan yang sebenarnya timbul dari saya sendiri karena masih takut salah tangan saya mulai tremor,saya berusaha menyembunyikannya namun gagal obat dalam syringe pun tidak terdorong akhirnya kk senior yang tadi menunjuk saya pun segera mengambil suntikan dari tangan saya dan melanjutkannya.

saya benar benar, merasa malu, takut diremehkan oleh pasien, kakak senior itu maupun teman teman saya. namun ada seoang teman saya yang menggenggam tangan saya seolah berkata "it's okay". setelah itu tidak ada percakapan lagi mengenai itu. 

hal ke 2 yang dipelajari adalah mengukur TTV (tanda-tanda vital) pasien. saat pegang stetoskop saya juga masih tremor (gemetar), saya bertanya tanya ada apa dengan tangan saya? kenapa selalu begini? bahkan tindakan sekecil memegang sendok saat pemberian obatpun tangan saya tidak berhenti gemetar apakah saya pantas menjadi perawat dengan rasa gugup yang tidak pernah berhenti ini?.saat itu kami belum dikasih untuk melakukan pemasangan infus karena mungkin mereka berpikir kami masih baru jadi belum dikasih.

kami juga diajarkan prosedur perawatan luka namun teman saya yang melakukannya, karena semenjak insiden tremor itu saya akhirnya teus menghindar untuk melakukan tindakan.   

beralih ke unit rawat jalan, disini kami diajarkan berinteraksi dengan pasien (meskipunu cuma tanya nama, umur, alamat, keluhan timbang BB,dan mengukur tinggi untuk membuat kartu pendaftaran) namun alhamdulillah Puskesmas pun terewati pada minggu pertama turun praktik. 

Di Puskesmas juga kami tahu bahwa yang paling sering dilakukan/yang menjadi makanan sehari-hari para mahasiswa saat turun praktik adalah TTV dan Injeksi via bolus. 

* mohon maaf sekedar curhat, harap dimaklumi masih baru belajar untuk nulis *


Thank U for All Readers 💖
Leave comment please
Sangat sangat menerima saran untuk topik berikutnya. (terutama mahasiswa keperawatan) 

Pengalaman Pertama Paktik Klinik Part 2 (Rumah Sakit)

Minggu berikutnya kami ditugaskan di Rumah Sakit. tepatnya di Ruang Anak. kali ini benar benar medan pertempuran yang sesungguhnya piki...